Senin, 19 April 2010

SENYUMAN MANIS


Aku kasmaran mengingat semua tentangmu
aku tak dapat melukis
namun tiada henti mengukir senyummu dalam kanvas kalbu

Telah kujelajahi taman-taman hati
bermain kata meski tak ada rasa
menulis sajak walau tak berlencana
membaca puisi cinta diantara dunia kenang

Aku terus berjalan tampa henti...
berharap kicau burung bawa berita
berharap senja yang keramat sampaikan salam
berharap air hujan yang angkuh teriakan tentangmu
tiba - tba
langkahku terhenti
suara...
yach...itu suara beratmu yang kurindu
tapi dimana kau ...?
ach....ternyata aku hanya mengigau

Berratus - ratus minggu aku kehilangan
sejak kau pergi saat malam bulan sabit
sejak tukang ojek memboncengmu dengan sepeda tua berasap seperti lokomotif
sejak kereta express membawamu dengan semangat juang 45
aku kehilangan semua

dan....
akupun mulai mencatat nama - nama ganjil
yang bukan namamu
melukis wajah - wajah asing
yang bukan wajahmu
namun hati tak dapat jua di rayu
meski merintih pilu

aku tetaplah aku
yang selalu kasmaran padamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar